Kamu, orang yang selalu kujadikan jawaban atas pertanyaan "siapa yang aku pilih" orang yang selalu kujadikan yang pertama yang pertama tau yang pertama kusapa dipagi hari yang pertama kukabari sebelum aku menjalankan aktifitasku meskipun aku sadar aku hanya menjadi orang yang ada buat kamu hanya ketika kamu tidak sibuk aku hanya menjadi orang yang kamu kabarin ketika sempat. aku sedih, aku cemburu, tapi aku bisa apa ? Aku cemburu dengan semua teman-temanmu yang mendapat kabar gembira darimu sebelum aku, tertawa bersamamu hampir tiap hari, dan kamu memprioritaskan mereka. Aku tau, aku hanya orang baru, orang yang berharap dapat menjadi bagian penting dari hidupmu, bahkan tak jarang, aku menangisi harapanku itu. Aku hanya ingin kamu tau. Aku mencintaimu tulus, tapi tolong. Lihat aku. ingat aku.
Inspirasi : Tulus ,Maria maranatha .c Beberapa kali kita berdebat. KAdang kita mendebatkan hal kecil. Yang menjadi besar karena nada suara yang salah. Kadang kita mendebatkan sesuatu yang sepele. Namun gengsi membuat kita tak dapat berucap kata maaf. Satu waktupun, kita mendepatkan hal yang luar biasa. Hal yang memang tidak dapat disatukan. Namun ada di hubungan ini. Aku masih bertahan dengan apa yang kamu pegang teguh, kamu pun begitu. Aku berusaha tidak mendebatkan hal tersebut. Tapi kamu yang membuat aku menjawab semua yang kamu katakan. Aku muak, Aku ingin menangis, namun aku masih bisa bertahan, seolah tak terjadi apapun dalam hubungan ini dengan teman-temanku. Aku hanya bisa menulis apa yang aku mau tulis, Hanya aku yang mengerti apa yang aku rasakan. Aku hanya berharap , hubungan ini memiliki arti, meskipun tidak tau akhirnya bagaimana. Kamu masih saja mengocehkan hal itu, mengatakan hal yang tidak ingin aku dengar, aku capek, dan kamu tidak menger...